Selama ratusan tahun terakhir, dua desa kecil di Sumatra Barat memanfaatkan jembatan sepanjang 30 meter yang terbentuk dari akar yang saling berkaitan dari dua pohon yang terletak di setiap sisi sungai yang mengalir cepat. Ini merupakan salah satu keajaiban alam yang dikenal “jembatan akar” yang menjadi daya tarik wisata.
Menurut penduduk setempat, jembatan akar pohon dibuat pada tahun 1890 oleh Pakih Sohan, seorang guru muslim dari Lubuak Silau. Ia kecewa melihat kenyataaan bahwa siswa dari Pulut-pulut tidak bisa menghadiri kelas-kelas agama Islam dan tilawah Quran karena terpisah oleh Sungai Batang Bayang.
Dia menanam pohon Jawi-jawi, jenis pohon beringin berdaun lebar, dan mulai merangkai akar di sekitar jembatan yang terbuat dari batang bambu. Hanya dalam waktu beberapa tahun dua pohon mencapai satu sama lain. Butuh waktu sekitar 26 tahun untuk membuat Jembatan Akar menjadi jembatan kokoh sekarang ini, dan setiap tahun, menjadi kuat, seperti akar pohon beringin yang terus tumbuh.
Jembatan akar menggantung kira-kira 10 meter di atas perairan berarus deras sungai Batang Bayang. Karya arsitektur alam ini cukup berbahaya untuk menyeberang saat hujan karena akar yang licin. Untuk membuatnya lebih stabil, penduduk desa menambahkan serangkaian papan kayu di atas akar dan diperkuat oleh kawat baja di dua pohon.
Jembatan akar telah menjadi prasarana penting antara dua desa di Sumatra Barat selama hampir satu abad. Tetapi, jembatan yang berfungsi untuk lintas perdagangan akan dialihkan ke jembatan gantung yang dibangun tidak jauh dari jembatan akar.
Meskipun demikian, banyak wisatawan baik asing dan Indonesia hanya untuk mengabadikan foto ini. Jembatan akar adalah satu-satunya jembatan akar di dunia.
Source: http://uniqpost.com/77865/jembatan-akar-keajaiaban-alam-yang-dimiliki-sumatra-barat/
No comments:
Post a Comment