Thursday, May 16, 2013

Teori Mengapa Kopi Menjadi Obat Ajaib Untuk Mengatasi Kelelahan



Kopi merupakan minuman yang sering dimanfaatkan sebagai obat stimulant yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Kebanyakan dari kita, begitu menikmati aroma dari biji kopi yang di panggang dan sensasi yang ditimbulkan dengan menyeruput minuman hangat ini. Meminum kopi adalah sebuah cara untuk mendistribusikan kafein ke otak yang sedang pusing atau mengantuk.

Sekitar 80 persen kafein dikonsumsi dalam bentuk kopi, dan di Amerika, warganya rata-rata menghabiskan dua cangkir kopi setiap harinya. Sebanyak 200 miligram kafein telah mempengaruhi otak kita, kinerja kita, dan bahkan mungkin kesehatan kita.
Banyak yang percaya bahwa kecanduan kafein pada manusia akan memberikan banyak manfaat. Awal pekan ini, sejarawan Mark Pendergrast menceritakan tentang bagaimana kopi dapat membantu peradaban barat “terbangun” untuk turun ke bisnis. Dan Jerry Seinfeld mengklaim bahwa kopi telah membuat kita menjadi masyarakat yang lebih produktif.

Namun apakah ada ilmu pengetahuan di balik gagasan bahwa kafein yang terdapat di dalam kopi membuat kita menjadi pekerja yang lebih baik? Lalu apa yang sebenarnya dilakukan oleh kafein untuk membangunkan otak kita yang lelah?
Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita berpaling kepada Stephen Braun, seorang penulis medis yang telah membuat kesimpulan melalui penelitian tentang kafein dalam bukunya yang berjudul “The Science and Lore of Alcohol and Caffeine”. (buku ini diterbitkan pada tahun 1997, namun tetap menjadi sumber terbaik untuk topic ini).

Menurut Braun, kafein bekerja dengan menghambat reseptor adenosine, yaitu suatu senyawa di dalam otak yang membuat anda merasa mengantuk. Dengan kata lain, dalam buku yang ia tulis, mengkonsumsi kafein adalah seperti ‘menempatkan balok kayu dibawah salah satu pedal rem utama otak.”
Tentu saja, ada sejumlah besar variasi dalam bagaimana kafein mempengaruhi seorang individu, dimana hal tersebut bergantung pada genetika, toleransi dan faktor lainnya. Namun beberapa penelitian kecil telah menunjukkan bahwa pada dosis rendah (antara 100 dan 250mg), kafein meningkatkan kewaspadaan dan performa mental seseorang, terutama pada orang yang sudah lelah.

Ahli saraf menyatakan bahwa hal tersebut membuat kita lebih mendukung satu sama lain dalam situasi social. Dan satu penelitan bahkan menemukan bahwa konsumsi kafein yang lebih tinggi dapat membantu mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Seperti yang telah dilaporkan Allison Aubrey bulan lalu, kafein juga tampaknya dapat meningkatkan memori jangka pendek jika anda dalam keadaaan lelah.
Namun para peneliti mengatakan bahwa kopi tidak memiliki efek yang menguntungkan memori pada orang-orang yang beristirahat dengan baik.

Seperti semua obat, meminum kafein dalam jumlah berlebihan akan membawa dampak yang tidak baik. Menurut laporan sebuah institut medik pada tahun 2001, mengkonsumsi 600mg kafein (atau setara dengan 6 cangkir kopi) akan membawa efek negative pada kognitif, atau dikenal sebagai kegelisahan, pada kebanyakan orang, termasuk Kramer dan Seinfeld.

Disamping itu ada beberapa orang begitu sensitif terhadap kafein, yaitu mengkonsumsi satu cangkir dapat membawa pada kegelisahan dan mudah tersinggung dari biasanya.
Kita juga tahu bahwa kafein tidak baik bagi orang-orang dengan kegelisahan atau kecemasan, bagi mereka hal tersebut bagaikan menyakiti produktivitas.

Namun bagi orang-orang yang sedang depresi atau tertekan, kafein akan meningkatkan produktifitas mereka. Pengaruh kafein terhadap seseorang memang sangat bergantung terhadap jenis atau keadaan otaknya.

Peneliti Medis juga khawatir tentang bagaimana para remaja yang terlalu banyak mengkonsumsi kafein untuk menjaga mereka agar tidak tidur. Padahal tidur adalah hal yang dibutuhkan oleh mereka. Hal tersebut juga kerap terjadi pada orang dewasa juga.

Sebagai seorang psikologis, Harris Lieberman dari Army Research Institute of Environmental Medicine mengatakan bahwa kehidupan modern telah membuat kita bergantung pada obat. Hal tersebut merupakan kombinasi dari mengendalikan diri kita sendiri dan memiliki harapan yang tinggi pada diri kita, tetapi juga masyarakat membuat banyak tuntutan pada diri kita. Jadi mereka semacam membuat kita tidak mempunyai cukup waktu untuk tidur.

Untuk menganggulangi hal tersebut, Braun memiliki teori tentang bagaimana mendapatkan hasil maksimal dari kafein, yaitu dengan menerapkan “liburan mengkonsumsi kafein” regular, sebanyak lima atau enam kali dalam setahun.

Pada saat anda libur mengkonsumsi kafein, anda dapat menggantinya dengan mengkonsumsi teh hitam atau teh peppermint, sehingga ketika anda mulai untuk mengkonsumi kafein kembali, anda seperti merasakan perasaan yang hebat.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...