Kopi merupakan minuman yang sering
dimanfaatkan sebagai obat stimulant yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia. Kebanyakan dari kita, begitu menikmati aroma dari biji
kopi yang di panggang dan sensasi yang ditimbulkan dengan menyeruput
minuman hangat ini. Meminum kopi adalah sebuah cara untuk
mendistribusikan kafein ke otak yang sedang pusing atau mengantuk.
Sekitar 80 persen kafein dikonsumsi dalam bentuk
kopi, dan di Amerika, warganya rata-rata menghabiskan dua cangkir kopi
setiap harinya. Sebanyak 200 miligram kafein telah mempengaruhi otak
kita, kinerja kita, dan bahkan mungkin kesehatan kita.
Banyak yang percaya bahwa kecanduan kafein pada
manusia akan memberikan banyak manfaat. Awal pekan ini, sejarawan Mark
Pendergrast menceritakan tentang bagaimana kopi
dapat membantu peradaban barat “terbangun” untuk turun ke bisnis. Dan
Jerry Seinfeld mengklaim bahwa kopi telah membuat kita menjadi
masyarakat yang lebih produktif.
Namun apakah ada ilmu pengetahuan di balik gagasan
bahwa kafein yang terdapat di dalam kopi membuat kita menjadi pekerja
yang lebih baik? Lalu apa yang sebenarnya dilakukan oleh kafein untuk
membangunkan otak kita yang lelah?
Untuk menjawab pertanyaan ini mari kita berpaling
kepada Stephen Braun, seorang penulis medis yang telah membuat
kesimpulan melalui penelitian tentang kafein dalam bukunya yang berjudul
“The Science and Lore of Alcohol and Caffeine”. (buku ini diterbitkan pada tahun 1997, namun tetap menjadi sumber terbaik untuk topic ini).
Menurut Braun, kafein bekerja dengan menghambat
reseptor adenosine, yaitu suatu senyawa di dalam otak yang membuat anda
merasa mengantuk. Dengan kata lain, dalam buku yang ia tulis,
mengkonsumsi kafein adalah seperti ‘menempatkan balok kayu dibawah salah
satu pedal rem utama otak.”
Tentu saja, ada sejumlah besar variasi dalam
bagaimana kafein mempengaruhi seorang individu, dimana hal tersebut
bergantung pada genetika, toleransi dan faktor lainnya. Namun beberapa
penelitian kecil telah menunjukkan bahwa pada dosis rendah (antara 100
dan 250mg), kafein meningkatkan kewaspadaan dan performa mental
seseorang, terutama pada orang yang sudah lelah.
Ahli saraf menyatakan bahwa hal tersebut membuat
kita lebih mendukung satu sama lain dalam situasi social. Dan satu
penelitan bahkan menemukan bahwa konsumsi kafein yang lebih tinggi dapat
membantu mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Seperti yang telah dilaporkan Allison Aubrey bulan
lalu, kafein juga tampaknya dapat meningkatkan memori jangka pendek jika
anda dalam keadaaan lelah.
Namun para peneliti mengatakan bahwa kopi tidak
memiliki efek yang menguntungkan memori pada orang-orang yang
beristirahat dengan baik.
Seperti semua obat, meminum kafein dalam jumlah
berlebihan akan membawa dampak yang tidak baik. Menurut laporan sebuah
institut medik pada tahun 2001, mengkonsumsi 600mg kafein (atau setara
dengan 6 cangkir kopi) akan membawa efek negative pada kognitif, atau
dikenal sebagai kegelisahan, pada kebanyakan orang, termasuk Kramer dan
Seinfeld.
Disamping itu ada beberapa orang begitu sensitif
terhadap kafein, yaitu mengkonsumsi satu cangkir dapat membawa pada
kegelisahan dan mudah tersinggung dari biasanya.
Kita juga tahu bahwa kafein tidak baik bagi
orang-orang dengan kegelisahan atau kecemasan, bagi mereka hal tersebut
bagaikan menyakiti produktivitas.
Namun bagi orang-orang yang sedang depresi atau
tertekan, kafein akan meningkatkan produktifitas mereka. Pengaruh kafein
terhadap seseorang memang sangat bergantung terhadap jenis atau keadaan
otaknya.
Peneliti Medis juga khawatir tentang bagaimana para
remaja yang terlalu banyak mengkonsumsi kafein untuk menjaga mereka
agar tidak tidur. Padahal tidur adalah hal yang dibutuhkan oleh mereka.
Hal tersebut juga kerap terjadi pada orang dewasa juga.
Sebagai seorang psikologis, Harris Lieberman dari Army Research Institute of Environmental Medicine
mengatakan bahwa kehidupan modern telah membuat kita bergantung pada
obat. Hal tersebut merupakan kombinasi dari mengendalikan diri kita
sendiri dan memiliki harapan yang tinggi pada diri kita, tetapi juga
masyarakat membuat banyak tuntutan pada diri kita. Jadi mereka semacam
membuat kita tidak mempunyai cukup waktu untuk tidur.
Untuk menganggulangi hal tersebut, Braun memiliki
teori tentang bagaimana mendapatkan hasil maksimal dari kafein, yaitu
dengan menerapkan “liburan mengkonsumsi kafein” regular, sebanyak lima
atau enam kali dalam setahun.
Pada saat anda libur mengkonsumsi kafein, anda
dapat menggantinya dengan mengkonsumsi teh hitam atau teh peppermint,
sehingga ketika anda mulai untuk mengkonsumi kafein kembali, anda
seperti merasakan perasaan yang hebat.
No comments:
Post a Comment