Narcissus dalam mitos Yunani adalah seorang laki-laki yang begitu tampan sehingga jatuh cinta pada bayangannya sendiri.
Kisah ini merupakan asal istilah narsisme yang berarti seseorang yang terobsesi dengan dirinya sendiri.
Ada beberapa variasi kisah Narcissus, yang lebih kurang mendukung makna ini.
Salah satu versi mitos menyatakan bahwa Narcissus memiliki saudara perempuan yang sangat dicintainya.
Saudara yang saling jatuh cinta bukan merupakan hal tak biasa dalam mitologi Yunani.
Kedua saudara tersebut memakai pakaian yang sama dan selalu bersama sampai sang saudara perempuan meninggal.
Narcissus kemudian selalu melihat ke air setelah kematian tersebut untuk melihat bayangannya sendiri yang dipercaya sebagai saudaranya.
Dalam kisah ini, Narcissus tidak terpesona oleh dirinya sendiri, melainkan terpesona oleh cinta yang hilang.
Hanya saja, Narcissus terlalu lama terpaku di air. Bunga Narcissus, yang sering tumbuh di dekat danau dan sumber air, dinamakan demikian untuk melambangkan Narcissus yang masih menunggu saudaranya yang hilang dan selalu terperangkap oleh masa lalu.
Metamorphoses karya Ovid banyak memuat kisah tentang Narcissus. Dalam kisah versi ini, Narcissus begitu bangga dengan dirinya hingga mengabaikan nimfa Echo yang berusaha mendekatinya.
Akibatnya, Echo hanya menjadi bisikan atas dirinya sendiri sehingga menjadi tidak terlihat.
Pengabaian ini membuat Dewi Nemesis menghukum Narcissus atas rasa bangga dan sombong sehingga Narcissus jatuh cinta pada dirinya sendiri.
Ketika Narcissus melihat bayangannya di air, dia jatuh cinta dengan bayangan ini dan akhirnya mati karena dia tidak bisa meninggalkan sumber kekagumannya.
Kisah Narcissus kebanyakan dimaksudkan sebagai peringatan tentang bahaya kesombongan dan selalu mendahulukan diri sendiri dengan mengabaikan orang lain.
Source: http://amazine.co/24726/siapakah-narcissus-kisah-pencinta-diri-pada-mitologi-yunani/
No comments:
Post a Comment